Rabu, 01 Mei 2013

Puasa bagi Penderita Maag

Pada rubrik Nutrisi edisi perdana Majalah Muslim Sehat, alhamdulillah kita telah mengetahui bahwa hampir semua penyakit kronis dan degeneratif berawal dari pencernaan yang tidak sehat. Untuk itu, sudah semestinya kita mengatur pola makan agar kesehatan menjadi lebih baik. Pola makan yang tidak teratur akan menimbulkan masalah pada lambung. Misalnya, pagi hari seseorang makan pagi pada pukul 07.00, dan makan siang pada pukul 13.00. Keesokan harinya, karena sibuk dia lupa sarapan. Jika hal ini menjadi kebiasaan, biasanya kemudian menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, perut perih, atau kembung.

Puasa dan Penyakit Maag

Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan Ramadhan. Sebagai seorang muslim, tentu menginginkan puasanya dapat dijalani dengan sebaik-baiknya. Namun, pada orang yang menderita penyakit maag, terkadang timbul kekhawatiran dalam dirinya, apakah akan sanggup melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh atau tidak.
Penyakit maag sebenarnya bukan merupakan penghalang bagi seseorang untuk tetap berpuasa, selama dia dapat mengikuti pola makan yang benar dan tidak berlebihan dalam hal makanan. Bahkan para ahli menyatakan puasa memberikan banyak efek yang bermanfaat bagi berbagai gangguan pencernaan, termasuk dispepsia dan gastritis.
Penyakit maag yang dalam istilah kedokteran disebut sindrom dyspepsia mempunyai arti kumpulan gejala yang berhubungan dengan rasa nyeri/tidak nyaman pada saluran cerna bagian atas.
Gejalanya biasa ditandai dengan :
  1. Nyeri perut yang hilang timbul
  2. Rasa pedih pada ulu hati
  3. Mual, kadang-kadang sampai muntah
  4. Nafsu makan berkurang
  5. Rasa lekas kenyang
  6. Perut kembung
  7. Rasa panas di dada dan perut
  8. Banyak mengeluarkan gas dari mulut
Dispepsia terbagi menjadi dua yaitu dispepsia organik dan dispepsia nonorganik atau dispepsia fungsional. Dispepsia organik adalah penyakit maag yang terjadi karena ada kerusakan/kelainan bentuk pada organ pencernaan, seperti tukak lambung/usus 12 jari, pankreatitis (peradangan pada kelenjar pankreas), penyakit saluran empedu, tumor atau polip. Sedangkan dispepsia fungsional adalah dispepsia yang terjadi akibat kelainan fungsi dari saluran cerna. Penderita dispepsia fungsional biasanya berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur, stres, merokok, dan alkohol.

Dispepsia Tidak Selamanya Gastritis

Meskipun gejalanya sama, dispepsia dan gastritis tidaklah sama. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang ditandai dengan gejala rasa penuh pada perut, mual, rasa terbakar pada perut, dll. Adapun dispepsia adalah kumpulan dari keluhan-keluhan tadi. Seorang yang menderita gastritis akan mengalami sindrom dispepsia, sedangkan penderita dispepsia belum tentu menderita gastritis.
Gastritis disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat merusak lapisan lambung, seperti: alkohol, aspirin/asam asetil salisilat, atau keracunan makanan yang mengandung toksin stafilokokus. Penyebab lainnya yaitu bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini dapat hidup dalam selaput lendir dinding lambung. Gastritis yang disebabkan oleh bakteri ini umumnya terjadi pada gastritis kronis (gastritis yang menahun). Penyakit ini juga dapat menimbulkan tukak lambung (luka pada lambung).
Menurut dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam serta konsultan penyakit lambung dan pencernaan, seorang yang menderita penyakit maag dapat tetap menjalankan puasa selama dia dapat mengatur pola makannya dengan baik. Seorang yang menderita dispepsia organik perlu berhati-hati dalam menjalankan puasanya. Sebaiknya dia selalu menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter agar insya Allah aman untuk berpuasa. Bila perlu, konsultasikan dulu dengan dokter ahli pencernaan (gastrohepatologi), apakah aman untuk berpuasa atau tidak. Sementara itu, bagi mereka yang menderita dispepsia non-organik, biasanya penyakit maagnya membaik saat berpuasa, dengan izin Allah. Hal ini disebabkan karena pola makan menjadi lebih teratur saat berpuasa dan konsumsi makanan yang mengandung gas pun berkurang.
Namun, seseorang tidak dapat menilai dirinya sendiri, apakah penyakit maag yang dia alami adalah maag organik atau fungsional. Perlu pemeriksaan lebih lanjut melalui endoskopi (yaitu memasukkan alat dari mulut, sehingga bisa melihat kerongkongan,lambung sampai usus 12 jari secara langsung). Dari pemeriksaan ini baru dapat diketahui apakah terdapat luka pada saluran pencernaanya atau tidak, letaknya secara tepat, tingkat keparahannya, dan selanjutnya lebih mudah dalam menentukan obatnya.

Tips Berpuasa bagi Penderita Maag

Saat puasa, seorang yang menderita maag perlu memerhatikan pola makannya dengan baik. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dan dihindari antara lain :
  1. Saat sahur, makanlah secukupnya dan jangan berlebihan;
  2. Saat berbuka, mulailah dengan makan yang manis dan mudah dicerna seperti kurma, karena saat puasa kadar gula darah menjadi turun;
  3. Hindari makanan yang merangsang peningkatan asam lambung seperti kopi, susu, dan minuman bersoda. Jangan mengonsumsi alkohol dan rokok;
  4. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas di lambung seperti kubis, kentang, sawi, nangka, pisang ambon, melon, semangka, dan makanan yang mengandung asam seperti buah jeruk;
  5. Olahraga yang teratur tetapi tidak berlebihan akan menjadikan tubuh tetap segar, sehingga dapat mengurangi faktor risiko terserang maag;
  6. Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan isi lambung seperti makanan berlemak dan coklat;
  7. Hindari juga mengonsumsi makanan yang terlalu pedas.
Wallahu a’lam.

Mencegah Bayi Muntah



    Saat bayi terlalu banyak minum, ASI yang sudah tertelan tentu melebihi batas kapasitas lambungnya. Manakala bayi menggeliat, tekanan dalam perutnya pun menjadi tinggi, maka terjadilah gumoh.

    Kemungkinan lainnya yang menyebabkan gumoh adalah karena bayi gagal dalam menelan. Sebabnya, otot penghubung antara mulut dengan kerongkongan belum sempurna. Hal ini biasanya terjadi pada bayi prematur.
    Ada beberapa cara mengatasi bayi yang gumoh, antara lain:
    1. Perhatikan posisi bayi saat menyusui. Harus benar-benar pas. Pastikan seluruh bibir bayi menutupi puting dan area berwarna gelap disekitarnya. Dengan upaya ini, insya Allah kemungkinan udara masuk dan tertelan dapat diperkecil.
    2. Kalau gumoh berlebihan tengkurapkan bayi. Udara yang terperangkap di lambung akan lebih mudah keluar dan masuknya cairan ke paru-paru bisa dicegah.
    3. Hindari pemberian ASI langsung dalam jumlah banyak. Sebaiknya bayi diberi minum sedikit demi sedikit dan disendawakan. Baru kemudian diminumi lagi. Dengan begitu, udara tidak sempat mampir ke lambung.
    4. Bila gumoh terus berlebihan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk dicarikan penyebab dan solusinya.
    Berbeda dengan gumoh, muntah tidak hanya terjadi pada bayi yang baru lahir, tapi juga terjadi pada bayi berumur 2 bulan atau bahkan sepanjang usianya.

    Apa itu muntah?

    Muntah (regurgitasi) adalah keluarnya isi lambung sampai ke mulut dengan terpaksa atau dengan kekuatan. Mual dan muntah merupakan gejala yang umum dari gangguan fungsional saluran cerna, dan keduanya berfungsi sebagai perlindungan melawan toksin/benda asing yang tidak sengaja tertelan. Muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari saluran cerna atas, seperti halnya diare pada saluran cerna bawah (gastro enteritis). Adapun mual adalah suatu respon yang berasal dari reaksi penolakan yang dapat ditimbulkan oleh rasa, cahaya, atau penciuman.
    Beberapa tindakan yang dapat diupayakan untuk mencegah bayi muntah diantaranya dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Cuci tangan Anda. Bila Anda menggunakan susu formula, sterilkan botol dengan merebusnya sebelum membuat susu, untuk mencegah masuknya kuman/ bakteri.
    2. Sendawakan bayi sebelum dan sesudah minum susu dengan cara digendong tegak lurus dan disandarkan di bahu anda. Tepuk pundaknya dengan halus sampai bayi bersendawa.
    3. Berikan susu pada bayi secukupnya dan pada waktu yang tepat. Jangan memberikan susu saat bayi sangat lapar, karena bayi cenderung untuk minum dengan terburu-buru dan dalam jumlah banyak. Jeda waktu pemberian susu formula (bagi bayi yang diberi susu formula) kurang lebih 3,5 – 4 jam.
    4. Pada waktu memberikan susu dengan dot, usahakan nipple dot masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi dengan posisi tegak lurus dengan mulut bayi. Hal ini akan mengurangi masuknya udara ke perut bayi pada saat menyusu, sehingga mencegah bayi muntah.
    5. Tempatkanlah bayi di ruangan yang tenang pada saat menyusu dengan posisi berbaring menggunakan bantal yang agak tinggi.
    6. Biarkan bayi berbaring kurang lebih 10 menit setelah menyusu, setelah itu sendawakan.
    Saran di atas setidaknya insya Allah membantu mencegah bayi muntah. Jika bayi muntah terus berlangsung dan disertai dengan gejala yang lainnya seperti demam, muntah menyemprot, warna muntah berubah, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda.

    Bersiwak Sangat Bermanfaat

    Bisa jadi pembahasan tentang siwak telah begitu lekat di benak para pembaca. Begitu banyak tulisan, bahkan jurnal kesehatan baik dari dalam maupun luar negeri, yang menjadikan siwak sebagai topik kesehatan unggulan (khususnya kesehatan gigi dan mulut), sekaligus sebagai salah satu dari hikmah dan keajaiban dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Siwak juga merupakan salah satu toleransi yang diberikan bagi kita yang berpuasa, untuk dapat memakainya di siang hari tanpa merusak ibadah puasa kita. Di dalam Shahih Bukhari dari sahabat Amir bin Rabiah Radliyallahu Anhu ia berkata, “Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membersihkan gigi beliau dengan siwak ketika beliau berpuasa, berulang kali, hingga saya tidak bisa menghitungnya.”

    Sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, pada edisi ini kami sajikan sedikit pembahasan tentang pengertian siwak, kandungan zat berkhasiat, serta tinjauan manfaatnya. Semoga tulisan ini semakin memperkuat keyakinan kita atas keagungan syariat Islam dan kemuliaan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Apakah Siwak Itu?
    Siwak atau miswak adalah sikat gigi alami yang diambil dari ranting atau akar pohon al-Arak (Salvadora persica) yang lazim tumbuh di wilayah Asia, Afrika, dan tentunya di Timur Tengah. Tanaman pegunungan dari keluarga Salvadoraceae ini memiliki ranting beraroma wangi. Kulit batangnya berwarna coklat muda. Bila dikelupas, terlihat permukaan dalamnya berwarna putih, sedangkan akarnya berwarna lebih tua. Siwak terasa hangat dan agak pedas di mulut, dan terasa menyegarkan.

    Sifat Serat Kayu Siwak
    Serat kayu siwak sangat kuat, lembut, tahan lama, dan tidak keras. Serat ini mengandung banyak substansi kimia alamiah yang luar biasa bila dibandingkan dengan pasta gigi biasa. Serat ini dapat juga berfungsi sebagai massage (pijitan) bagi gusi.

    Dr. Nawal Abdullah ad-Dakheel menyatakan bahwa siwak adalah sikat gigi alami yang ideal, yang mengandung banyak antiseptic. Siwak berfungsi sebagai sikat gigi, pasta gigi, dan sekaligus sebagai dental floss (benang nilon multifilamen untuk membersihkan daerah yang sulit dijangkau sikat gigi. Artinya, siwak dapat membersihkan gigi secara tuntas dengan menghilangkan sisa-sisa makanan di permukaan proksimal (pangkal) gigi.

    Dr. ad-Dakheel juga mengatakan bahwa siwak mengandung banyak substansi bermanfaat, seperti serat selulosa alami yang banyak, kuat, dan tidak mudah patah (elastis) meskipun menerima tekanan yang besar. Serat ini lembut, dan bentuknya dapat disesuaikan untuk digunakan di antara gigi dan untuk membersihkan sisa-sisa makanan tanpa merusak gusi.

    Tinjauan Zat Kimia Bermanfaat
    Tanaman yang termasuk family Salvadoraceae ini mengandung senyawa klorida yang dapat menghilangkan noda gigi. Selain itu, silika yang terkandung pada siwak bersifat membersihkan dan menghilangkan kotoran atau memutihkan gigi. Siwak juga mengandung tannic acid yang dengan izin Allah berfungsi sebagai antiseptik astringent yang mencegah dan menghentikan pendarahan gusi, bahkan dapat mempercepat penyembuhannya.

    Kandungan lainnya adalah sodium bikarbonat, yaitu substansi-substansi alkaloid yang mengurangi karies (gigi berlubang). Sementara itu, siwak juga mengandung unsur penting berupa sulfur yang mencapai 4,73%, sehingga dapat mencegah pembiakan bakteri. Adapun kandungan zat pati dan resin pada siwak dapat membantu mengurangi viskositas saliva (kekentalan air liur), sehingga membantu membersihkan dan mendistribusikan kandungan-kandungan zat aktif siwak ke seluruh mulut.
    Siwak juga memiliki zat bermanfaat berupa vitamin C dan sitosterol yang mampu mempercepat penyembuhan gangguan pada gusi dan memelihara pembuluh darah halus di daerah mulut dan gusi. Demikian pula, kandungan glucotropaeolin dan substansi-substansi aromatik menjadikan siwak memiliki aroma dan rasa yang tajam, sehingga memberikan kesegaran dan bau yang harum di mulut.

    Penelitian tentang Manfaat Siwak
    Sebuah penelitian di Saudi Arabia pada tahun 2003 membandingkan penggunaan miswak/siwak dengan menyikat gigi seperti biasa. Pada akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa, “menyikat gigi dengan miswak lebih efektif daripada menyikat gigi biasa, yaitu untuk mengurangi plak dan gingivitis (radang gusi) apabila didahului dengan petunjuk pemakaian yang baik dan digunakan dengan benar. Miswak tampak lebih efektif daripada sikat gigi untuk menghilangkan plak dari daerah V di pertemuan antar gigi, sehingga meningkatkan kesehatan interproksimal (area pertemuan antar pangkal gigi).” Lebih jauh lagi, riset-riset di Saudi Arabia juga menemukan efek-efek positif siwak terhadap sistem kekebalan tubuh.
    Penelitian secara lebih ekstensif juga telah dilakukan oleh Dr. Rami Muhammad Diabi terkait dengan efek positif siwak, terutama efek anti–kecanduan yang cukup bermanfaat bagi perokok, yaitu berfungsi sebagai langkah untuk penyembuhan dan pencegahan kecanduan rokok. Penelitian lain menunjukkan bahwa siwak memiliki efek-efek pengendali plak yang dapat menandingi unsur anti plak yang terbukti paling baik mengontrol plak, yaitu chlorhexidine gluconate (CHX).

    Perusahaan Wrigley (produsen permen mint) pernah menyelenggarakan studi terhadap siwak yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry. Studi tersebut menemukan bahwa mint yang dicampur dengan ekstrak siwak ternyata berfungsi 20 kali lebih efektif untuk membunuh bakteri dibandingkan dengan mint. Setelah setengah jam, mint yang dicampur ekstrak siwak membunuh sekitar 60% bakteri penyebab bau mulut sedangkan mint hanya mencapai 3,6%.

    Nampaknya, pengakuan atas manfaat siwak akan terus dibuktikan melalui penelitian demi penelitian, baik di negeri Barat maupun di Timur, sebagaimana WHO telah merekomendasikan penggunaan siwak sejak tahun 1986. Namun sebagai seorang muslim, cukuplah tujuan terpenting kita dalam menggunakan siwak adalah untuk mentaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk mencapai ridla Allah Subhanahu wa Ta’ala, di samping pengetahuan kita terhadap manfaat-manfaat tadi, dan dengan senantiasa meyakini bahwa setiap syariat Islam pasti mengandung sekian banyak hikmah yang indah yang tidak terbantahkan oleh siapapun.

    Tinjauan Siwak dalam Kitab Ath-Thibb An-Nabawi
    Ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah, dalam salah satu karya terbaiknya, kitab Ath-Thibb An-Nabawi, beliau rahimahullah menyebutkan bahwa siwak biasa digunakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai keadaan. Bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkannya bagi umat. Hal ini sebagaimana tergambar dalam hadits:
    لَوْ لَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
    “Seandainya aku tidak khawatir memberati umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali sebelum shalat.” (HR. al-Bukhari, kitab al-Jumu’ah, 8)
    السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ وَمَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
    “Siwak itu menyucikan mulut dan diridhai oleh Rabb kita.” (al-Bukhari, Kitab Shiyam 27, dari hadits Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ. Atha’ dan Qatadah mengatakan bahwa tidak ada bahayanya menelan air ludah yang dihasilkan dari bersiwak).

    Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah juga menyatakan bahwa jenis siwak yang terbaik berasal dari kayu al-Arak. Beliau menganjurkan untuk tidak menggunakan kayu sembarangan, karena bisa jadi beracun. Seyogyanya siwak digunakan secara wajar dan tidak berlebihan. Selain itu, beliau juga menyebutkan bahwa cara terbaik menggunakan siwak adalah dengan membasahi/menjadikannya lembab dengan air mawar.

    Disebutkan pula dalam kitab beliau rahimahullah, bahwa siwak sarat akan manfaat, di antaranya adalah:
    1. Menyucikan mulut;
    2. Membersihkan gigi dan memperkuat akarnya;
    3. Mencegah gigi berlubang;
    4. Menguatkan gusi;
    5. Mengharumkan nafas;
    6. Membersihkan atau menjernihkan otak;
    7. Menjernihkan pandangan;
    8. Memberikan tenaga;
    9. Membangkitkan nafsu makan; dan
    10. Membantu pencernaan makanan.
    Kapan Bersiwak?
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuntunkan pemakaian siwak adalah pada setiap waktu, ketika hendak shalat, berwudhu, bangun tidur, sebelum shalat Jumat, saat akan memasuki rumah (untuk menemui istri), ketika bau mulut berubah, ketika sedang berpuasa, atau hendak berbuka.

    Tips dalam menggunakan siwak
    Siwak biasanya dijual dalam panjang 15 cm dengan diameter kurang dari 1 cm, sehingga mudah dipegang ketika membersihkan gigi.
    Sebelum memakainya, sebagian kulit siwak pada bagian ujungnya dibuang, dan dilembutkan dengan sedikit dikunyah untuk memisahkan serat-seratnya. Sebaiknya siwak dilembabkan dengan air ludah agar tidak melukai jaringan di mulut.
    Bila siwak anda mengering, dapat dilembutkan lagi dengan merendamnya di dalam air bersih atau air mawar.

    Perlu diingat, kita perlu memakai siwak dengan arah yang benar dan hati-hati, agar tidak mendorong terjadinya abrasi (pengikisan) gusi. Sebagian ahli berpendapat, bahwa arah pemakaian sebaiknya lebih banyak dari sisi ke sisi, bukan arah atas-bawah, karena dengan demikian gusi lebih terlindungi. Namun, bila siwak yang kita pakai masih basah/segar, selalu dijaga kelembabannya, dan dikunyah dengan baik sebelum digunakan, maka insya Allah serat akan lunak dan tidak melukai gusi.
    Ujung siwak sebaiknya selalu dipotong setiap kali hendak digunakan untuk menjaga kebersihannya, dan juga komponen-komponen aktif di ujung siwak yang sudah digunakan bisa jadi sudah habis atau berkurang dengan penggunaan sebelumnya.

    Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ, sebuah kisah menjelang wafat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ berkata, “Abdurrahman bin Abi Bakr masuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu aku menyandarkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di dadaku. Abdurrahman membawa siwak yang masih basah yang ia membersihkan giginya dengannya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus-menerus memandanginya. Aku pun mengambil siwak itu, memotongnya dengan gigi, dan mengunyah-ngunyahnya, kemudian aku menghaluskan dan melembutkannya, lalu aku berikan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau membersihkan gigi dengannya”. (Hadits Muttafaq ‘alaih)

    Jangan lupa pula untuk membersihkan lidah dengannya, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di dalam hadits dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ’anhu, beliau berkata, “Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu beliau sedang menggosok gigi dengan siwak basah. Ujung siwak itu ada di atas lidah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan terdengar beliau bersuara,”’U’, u’,” sedangkan siwak itu masih di mulut beliau. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti mau muntah”. (Hadits Muttafaq ‘alaih).

    Fungsi membersihkan lidah sangatlah penting, karena lidah adalah gudang mikroba (bakteri), terutama di bagian tengah dan belakang. Mikroba ini adalah sumber bau di mulut kita. Untuk mengurangi rasa mau muntah, ketika menyikat lidah pegang ujung lidah dengan tangan yang bebas agar lidah anda stabil, di samping itu usahakan ujung siwak tidak mengenai uvula (pangkal rongga mulut atas) & dinding tenggorokan karena dikhawatirkan pusat rangsang /refleks muntah di daerah tersebut terrangsang.

    Wallahu a’lam bishshawab.

    Selasa, 16 April 2013

    Bio Jannah Super


    BioJANNA adalah formula NUTRISI HERBAL HAYATI yang terbuat dari hasil fermentasi coconut water (air kelapa) dan susu dengan memadukan teknologi mikrobakteri terkini yang berguna bagi kesehatan.

    Produk ini mengandung Lactobacillus (6,5 x 1011 cfu/ml), yang baik digunakan untuk pencegahan maupun pengobatan berbagai macam penyakit.


    Produk BioJANNA ini sangat bermanfaat untuk:
    1.       Membantu pembersihan fungsi saluran pencernaan.
    2.       Meningkatkan fungsi hati dan mencegah penyakit hati.
    3.       Menurunkan kolesterol
    4.       Mencegah sembelit & diare.
    5.       Mencegah infeksi yang berasal dari bakteri.
    6.       Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
    7.       Mendorong fungsi pencernaan gizi dan vitamin.
    8.       Memperbaiki metabolisme.
    9.       Mengatasi penyakit : Kolesterol, Diabetes, Maag, Darah Tinggi, Darah Rendah, Asam Urat,
    Migren, Alergi, Keputihan, Lemah Jantung, Ginjal Dll.

    CARA PENGGUNAAN
    1.       Minumlah secara rutin tiap malam sebelum tidur dengan takaran yang sesuai.
    2.       Untuk sakit darah tinggi, darah rendah dan maag takaran penyembuhan di tabel mutlak harus ditambahkan 1 sendok the madu asli/ gula putih (saat minum hari kesatu sampai hari ketiga dan selanjutnya tanpa madu/gula tidak masalah).
    3.       Untuk memulihkan energy tambahan juga dengan madu satu sendoh teh aduk sampai merata dan siap untuk disajikan.
    4.       Setelah minum Biojanna harus minum air putih yang banyak untuk mengeluarkan penyakit melalui urine.
    5.       Menormalkan BAB (Buang Air Besar)
    6.       Terapi minum biojanna secara rutin 2 bulan, setelah itu boleh tidak minum. Minum kembali bila
    dipandang perlu/ sesuai kebutuhan.
    7.       Setelah minum Biojanna pastikan bahwa anda tidak makan dan minum sesuatu yang
    mengandung zat pengawet tinggi.

    ATURAN PAKAI
    1. Untuk Pengobatan
    - Dewasa             : 3 sendok makan 3 x sehari
    - Anak                   : 1 sendok makan 3 x sehari

    2. Untuk Pencegahan
    - Dewasa             : 2 sendok makan 1 x sehari
    - Anak-anak        : 1 sendok makan 1 x sehari

    3. Untuk mengobati luka luar dioleskan langsung pada lokasi luka sakit.

    4. Untuk menghilangkan ketombe, kutu rambut dan mengurangi pertumbuhan uban: BioJANNA
    disemprotkan secara merata sampai kulit kepala dan dibiarkan 1/2 jam setelah itu dibilas atau dikramas, lakukan secara rutin, minimal 3 hari sekali.

    5. Untuk sakit gigi dan sariawan: langsung digunakan untuk berkumur.

    PERHATIAN!! KHUSUS PENDERITA DARAH TINGGI, DARAH RENDAH DAN MAAG MINUM PERTAMA KALI HARUS DITAMBAHKAN MADU ATAU GULA agar proses penyembuhan berjalan semakin sempurna. Bila tidak ditambahkan gula atau madu saat minum pertama kali sampai hari ketiga dampaknya adalah:
    1.       Sakit maag, setelah minum biojanna perut akan terasa sakit karena rasa masam yang berasal
    dari bahan cuka alami yang bertugas melakukan proses perbaikan penyembuhan penyakit secara cepat, tetapi rasa sakit berdampak secara psikologis, jadi lebih cepat sembuh tapi agak sakit.
    2.       Sakit darah rendah, setelah minum BioJANNA akan menjadi lemas atau mengantuk karena saat tekanan darah dari rendah dinormalkan menuju grafik menaik, pasokan energi di dalam tubuh berkurang.
    3.       Sakit darah tinggi, setelah minum biojanna tanpa menggunakan madu/gula akan menjadi reaksi
    pusing dan pening, karena saat tekanan darah dinormalkan menuju grafik menurun sedangkan pasolan energi di dalam tubuh berkurang.

    UJI LANGSUNG Semprotkan Biojanna pada kotoran, urine, atau barang berbau tidak sedap maka seketika bau langsung hilang. BUKTIKAN…!!!
    Harga Resmi               : Rp. 85.000,- / Botol
    Harga Kami                 : Rp. 70.000,- / Botol ( Beli 5 Botol Harga @Rp. 55.000,-)

    K-LIQUID CHLOROPHYLL


    Liquid klorofil merupakan minuman kesehatan bahan utamanya sari klorofil yg bernilai nutrisi tinggi. Berguna membersihkan sistem pencernaan & membunuh bakteri.
    K-Liquid Klorofil berfungsi Membersihkan sistem pencernaan, membersihkan darah, membunuh bakteri, mencegah infeksi, detoksifikasi, seimbangkan asam basah.
    Saya pribadi dan banyak dari kunsumen saya sangat puas dari manfaat K-Liquid Chlorophyll. Anda ingin tahu apa dan bagaimana manfaat klorofil ?
    APA ITU K-LIQUID CHLOROPHYLL?
    K-Liquid Chlorophyll adalah minuman kesehatan (Herbal Drink) yang bahan utamanya adalah sari klorofil dari daun Alfalfa (Medicago sativa), suatu herbal bernilai nutrisi tinggi.
    KOMPOSISI:
    Sari Daun Alfalfa yang mengandung : Sodium, Copper, Chlorophyllin, Vit A, B-Complex, C, E, Calsium, Magnesium, Pospor, Asam Amino, Alpha & Beta Carotine + UIE (Universe Induce Energy).
    MANFAAT/KEGUNAAN:
    • Sebagai Anti Oxidant, baik untuk kesehatan mata, paru-paru, lambung, pencernaan dll.
    • Satu sendok makan K-Liquid Chlorophyll sama dengan 1 Kg sayur.
    • Memperlancar dan membersihkan darah dari segala bentuk racun dan zat kimia dalam tubuh.
    • Berfungsi sebagai anti kanker.
    • Menjaga keseimbangan Hormon dan keasaman dalam tubuh.
    • Menghalangi pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan luka.
    • Meningkatkan daya serap nutrisi dan energi.
    FUNGSI UTAMA K-LIQUID CHLOROPHYLL:
    • Cleansing – Membersihkan sistem pencernaan, membersihkan darah, membunuh bakteri, mencegah infeksi dan detoksifikasi.
    • Balancing – Menyeimbangkan kadar asam dan Alkali di dalam tubuh.
    • Activiting -Meregenerasi sel darah merah dan menstimulasi regenerasi sel.
    PETUNJUK PEMAKAIAN:
    Larutkan 1 (satu) sloki/sendok makan dalam segelas air putih.
    Untuk anak-anak dibawah umur 12 tahun cukup larutkan 1/2 (setengah) sloki atau 1 (satu) sendok teh K-Liquid Chlorophyll.
    Minum 3 (tiga) gelas sehari.
    (sebelum makan/perut kosong).
    KEMASAN:
    1 botol isi 500ml Ekstrak Chlorophyll.

    Nature Spirulina 70 kapsul

    Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga vitalitas
    Spirulina adalah ganggang hijau yang dapat menurunkan kolesterol LDL (pada penderita hiperkolesterolemia), mengobati sindroma parahaid, eksema atopik, obat anti trombotik, anti oksidan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, anti radikal bebas, membantu peredaran darah, dll

    Kandungan :
    mengandung protein nabati, vitamin B1, B2, B12, niasin C, E dan provitamin A, karotenoida, pigmen, asam lemak esensial, mineral, asam palmitat, palmitoleat, stearat, oleat, linokeat,GLA, betakaroten, klorofil, Xantofil, fikosianin, dll

    Komposisi :
    100% spirulina (ganggang hijau)

    Aturan Pakai :
    3x1-2 kapsul/hari sebelum makan
    Isi : 70 kapsul
    Izin Depkes RI: RI P IRT No.228/IKOT/P2/JATIM/IX/2004
    Produsen/Merk : Haifa Herbal
    Price: Rp. 75.000,00