(
Kivalkina,VP dan Gorshunova,VI , Kazan Institute)
·
Penelitian ini meneliti tentang aktivitas antimikroba antibiotik dengan adanya propolis, dan efek terhadap perkembangan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Alat dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: media nutrient untuk mengukur kombinasi aksi propolis dan antibiotika terhadap Staphilococcus Aureus dan E.coli . Propolis digunakan sebagai 20% ekstrak ethanol. Aktivitas antimikroba antibiotik (penicilin, streptomycin, tetracyclin, ristomycin, neomycin, levomycetin, polymyxin, oleandomycin) dengan adanya propolis diukur dengan metode dilusi serial dalam meat-peptone agar (MPA).
Hasil dari penelitian ini adalah:
1. Propolis meningkatkan aktivitas bakteriostatik (kemampuan membunuh bakteri) antibiotik tetracyclin, neomycin, dan polymixyn sebanyak 10-100 kali lipat terhadap bakteri Staphilococcus aureus, dan meningkatkan aktivitas bakteriostatik antibiotik streptomycin, penicilin, neomycin, plomyxin dan tetracyclin terhadap bakteri E.coli sebanyak 10-100 kali lipat.
2. Adaptasi bakteri terhadap antibiotika neomycin, levomycetin, dan ristomycin sama dengan adaptasi bakteri terhadap media nutrien mengandung propolis.
3. Propolis meningkatkan aktivitas antimikroba salep antibiotik. Aksi bakteriostatik salep antibiotik mengandung propolis bekerja terhadap kuman Staph. aureus dalam 15 menit, dan E.coli dalam 20-30 menit, sedangkan salep antibiotik yang tidak mengandung propolis bekerja dalam 2-12 jam. Aktivitas antimikroba salep antibiotik mengandung propolis tetap bertahan selama 9-12 bulan penyimpanan, sedangkan salep antibiotik tidak mengandung propolis bertahan selama 2-3 bulan penyimpanan.
Penelitian ini meneliti tentang aktivitas antimikroba antibiotik dengan adanya propolis, dan efek terhadap perkembangan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Alat dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: media nutrient untuk mengukur kombinasi aksi propolis dan antibiotika terhadap Staphilococcus Aureus dan E.coli . Propolis digunakan sebagai 20% ekstrak ethanol. Aktivitas antimikroba antibiotik (penicilin, streptomycin, tetracyclin, ristomycin, neomycin, levomycetin, polymyxin, oleandomycin) dengan adanya propolis diukur dengan metode dilusi serial dalam meat-peptone agar (MPA).
Hasil dari penelitian ini adalah:
1. Propolis meningkatkan aktivitas bakteriostatik (kemampuan membunuh bakteri) antibiotik tetracyclin, neomycin, dan polymixyn sebanyak 10-100 kali lipat terhadap bakteri Staphilococcus aureus, dan meningkatkan aktivitas bakteriostatik antibiotik streptomycin, penicilin, neomycin, plomyxin dan tetracyclin terhadap bakteri E.coli sebanyak 10-100 kali lipat.
2. Adaptasi bakteri terhadap antibiotika neomycin, levomycetin, dan ristomycin sama dengan adaptasi bakteri terhadap media nutrien mengandung propolis.
3. Propolis meningkatkan aktivitas antimikroba salep antibiotik. Aksi bakteriostatik salep antibiotik mengandung propolis bekerja terhadap kuman Staph. aureus dalam 15 menit, dan E.coli dalam 20-30 menit, sedangkan salep antibiotik yang tidak mengandung propolis bekerja dalam 2-12 jam. Aktivitas antimikroba salep antibiotik mengandung propolis tetap bertahan selama 9-12 bulan penyimpanan, sedangkan salep antibiotik tidak mengandung propolis bertahan selama 2-3 bulan penyimpanan.
Pendapat Para Ahli Tentang Propolis
·
Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaan lain :
1. John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
2. Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping
3. Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkanberbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok); propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991 ; dalam propolis terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaan lain :
1. John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
2. Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping
3. Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkanberbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok); propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991 ; dalam propolis terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
7.
Majalah anti biotik VP Kivalkina; propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa
batas kadaluwarsa.
Referensi lain Tentang Propolis
1.PROPOLIS bersifat antibiotik
:
·
Benzoic acid : efek bakteriostatik dan baktericide
(Janes and Bumba 1978)
·
Ferulic acid dan Caffeic acid : efek thd bakteri gr + dan
gr - (Cizmarik and Matel 1970 , 1973)
·
Isoferulic acid dan Cinnamic acid : efek thd
Staphylococcus Aureus
(Qiao and Chen, 1991)
·
Pinosylvin : anti Bacillus Subtilus dan Bacillus
Cereus (Mochida , 1985)
·
Cinnamylidene acetic acid : anti Bacillus
Subtilus, Bacillus Cereus dan Escherichia Coli (mochida, 1985)
·
Chrysine dan Galangin : anti Helicobacter pylori (Itoh,
1994)
·
Propolis memperkuat efek bakteriostatik dari antibiotik Tetrasiklin, Neomycine Polimycine (dr.Tichonov and Salo)
·
Bahkan strain Staphylococcus yang resisten/kebal thd
antibiotik, menjadi sensitif, setelah dikombinasikn dgn propolis (Shub, 1981)
·
Propolis juga memperkuat aktivitas beberapa anti jamur
(dr.Kivalina and Gorshonova,1973)
2.PROPOLIS bersifat anti jamur :
·
Ermanin : anti Mycrosporum Lanosum dan Trycophyton
(Popravko 1971, Metzner 1975, Scheidewind
1975)
·
Pinocembrin : anti candida albicans (metzner, 1979)
·
Pinosylvin : anti candida albicans, mycobacterium Phlei
dan mycobacterium Smegmatis (Mochida 1985, Metzner 1975, Scheidewind 1975)
·
Kaempferide : anti Mycobacterium Phlei (Mochida 1985)
3.PROPOLIS bersifat anti Virus :
·
Caffeic acid, Quercetin, Iuteolin (Konig and Dustmann 1985)
·
sopentyl ferulate : anti influenza virus ( Serkedjieva)
·
Isopropyl alcohol : anti virus herpes (Smuk
and Hern 1978)
4.PROPOLIS bersifat anti septik:
·
Benzoicacid (vanhaelen and vanhaelen Fastre,1992)
5. PROPOLIS bersifat lokal Anastetik:
·
Pinocembrin, pinostrobin, Caffeic acid esters
(Paintz and Metzner, 1979)
·
Kekuatannya 3 x efek cocain, 52 x efek novocain
(Ghisalberti, 1979)
·
Zalf anestetik propolis telah dipantenkan di eropa untuk
penggunaan dalam bidang gigi (Sosnowski, 1984)
6. PROPOLIS bersifat Anti hyperlipidemic:
·
Dihydroflavonoids (Choi, 1991)
7.PROPOLIS bersifat menguatkan pembuluh darah kapiler :
·
Quercetin (Budavari, 1989)
8.PROPOLIS bersifat Anti perdarahan :
·
Flavonoids (Marinescu, 1982)
·
Ferulic acid : efek pembekuan darah (Cizmarik and Matel 1971, 1978)
9.PROPOLIS bersifat anti Inflamasi :
·
Mempunyai efek yang hampir sama dengan yg ditimbulkan
obat indometacine
·
Caffeic acid, acacetine (Bankova, 1983)
·
Flavonoids, Bisabolol (Marinescu, 1982)
10.PROPOLIS bersifat Tumor cytotoxicity or inhibitor :
·
Caffeic acid phenethyl ester (Grunberger 1988, Inayama 1984) : Ca payudara, ca rahim, melanoma, ca usus
besar
·
Quercetin (Matsuno Tetsuya, 1991)
·
Artepillin C (Kimoto Tetsuno, 1995) : Ca gastric, Ca paru,
Leukimia
·
Chrysin (Hladon, 1987)
11.PROPOLIS bersifat Anti Oksidan
·
Flavonoids (Vanhaelen and Vanhaelen Fastre, 1992)
·
Kemampuan untuk menetralisir radikal bebas (yg dpt
merusak sel dan jaringan tbh), dgn cara melindungi sel dgn mencegah
teroksidasinya vit C (Popeskovic, 1980)
12.PROPOLIS bersifat Me regenerasi sel epitel dan meminimalkan
jaringan parut :
·
Cinnamic acid derifat (Marinescu, 1982)
13.PROPOLIS bersifat Penyembuhan
luka :
·
Phenolic acid,
Flavonoids
(Arvouet and Grand, 1994)
14.PROPOLIS bersifat Menstimulir
pembelahan sel dan Memperkuat
biosintesa protein :
·
Arginin (Gabrys, 1986)
15.PROPOLIS bersifat Meningkatkan
perbaikan kolagen dan elastin :
·
Proline (Gabrys, 1986)
·
Ferulic acid (Cizmarik and Matel 1971, 1978)
16.PROPOLIS bersifat Penyembuh
ulcus Gastroduodenal :
·
Pinocembrin, galangin dan chrysin : anti
Helicobacter pylor (Itoh, 1994)
17.PROPOLIS bersifat Membantu
pulmonary insuffcency :
- Eriodictyol (Aviado, 1974)
18.PROPOLIS bersifat Spasmolytic
:
- Quercetin
- Kaempferide
- Pectolinaringenin
(The Hive and the Honey Bee, 1992)
19.PROPOLIS bersifat Anti diabetic
:
- Pterostilbene (Ghisasberti, 1979)
- Menstimulir kelenjar pankreas dan
berefek mempertahankan glukosa serum (Kedzia, 1988)
20.PROPOLIS bersifat Anti alergi :
- Prenyl caffeate (Hausen 1987, Wollen weber 1987, Greenaway 1988, Hashimoto 1988)
21.PROPOLIS bersifat Efek
sedative :
- Kedzia, 1988
22.PROPOLIS bersifat Menstimulir sistim kekebalan tubuh :
- Menstimulir kelenjar thymus yang
mengandung sel limfosit (Manolova 1987, Scheller 1988,Karandashov
1977)
-
Memperkuat
kerja macrophage (Moriyasu, 1993)
Referensi lain Tentang PropolisKegunaan
PROPOLIS dalam bidang kesehatan
1. SistemKekebalan
tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit (Scheller, 1989)
2.
Sistem
Cardiovaskular
- Ekstrak propolis dapat menurunkan
tekanan darah (kedzia, 1988)
- Memperkuat pembuluh darah kapiler
(Roger 1988), dengan quercetin (Budavari, 1989) Efek anti hiperlipidemik (Choi,
1991)
- Perbaikan pada pasien hipertensi,
arteriosclerosis, jantung koroner dgn pemberian 300 mg propolis 3 x/hr selama
30 hr ( dr. Fang Zhu, RS Lian Yn Gang, prop. Jiangsu RRC)
3.
Sistem
Pernafasan
- Bronchitis (Scheller, 1989)
- TBC Paru (Karinova and Rodionova)
- Insufficiency paru (Aviado, 1974)
- Ca paru (Kimoto Tetsuno 1995)
4.
THT
Telinga :
Matel 1973 dan
Palos 1989
- Radang telinga luar (OE)
- Radang
telinga akut (OMA)
- Telinga
bernanah (OMP)
Hidung :
- Rhinitis
Influenza (Nunex 1938)
- Sinusitis
Tenggorokan
:
- Pharingitis (Doroshenko,1975)
- Laringitis
(Lin, 1993)
5. Sistem
Pencernaan
- Mulut :
- Ginggivitis
dan plaque (Neuman, 1986)
- Moniliasis
(jamur)
- Stomatitis
(Ghafar, 1989)
-
Halitosis
- Gastritis, Ca gastric (Kimoto Tetsuno,
1995)
- Duodenitis
- Colitis (Stolko, 1978), Ca colon
(Grunberger 1988, Inayama 1984)
- Hepatitis
- Chirosis hepatis
6. Sistem Endokrin
- Gangguan kelenjar pankreas : Diabetes
melitus (Kedzia 1988, Ghisasberti 1979)
- Gangguan kelenjar gondok : Goitre
7.
Sistem
urogenital
- Nefritis (infeksi ginjal), Cystitis (infeksi kandung kemih),
- Prostatitis
8.
Sistem
Reproduksi
- Pre
Menstrual Syndrom (PMS)
Zawadzki and Scheller 1973 :
- Vaginitis (tu: Trichomonas dan
s.Pyogenes )
- Cervicitis (tu. S. Pyogenes) Grunberger
1988 and Inayama 1984 :
- Ca payudara dan tumor rahim
9.
Kulit
- Luka iris, luka tergores (Scheller
1980)
- Luka bakar derajat 1 dan 2 (Gabrys 1986
àArginin)
- Luka terinfeksi
- Dermatitis (alergica)
- Herpes simplek/zoster
(Giurcaneanu,1988)
- Jamur
- Acne
- Melanoma
- Kosmetik (Klt kusam, keriput, bekas
luka)
10.
Otot dan Sendi
- Myalgia
- Rheumatoid Artritis
11.
Sistem Saraf
- Depresi
-
Stress
-
Gangguan
Klimakterik
12.
Mata
-
Conjungtivitis
-
Katarak
KHASIAT PROPOLIS
KEPALA :
Sakit kepala, migrain, rambut rontok, insomnia, stress
akibat tekanan kerja, rambut beruban, ketombe, mata merah, infeksi mata,
infeksi hidung, sakit kerongkongan dan tenggorokan, infeksi telinga, gusi
berdarah, sakit gigi, tumor otak, stroke, gangguan syaraf dan gagap, sinusitis,
katarak, telinga bernanah, epilepsi, dan sebagainya.
BADAN:
Kesuburan, keracunan, batu ginjal ,ketergantungan narkoba,
dan rokok, kena bisa hewan berbisa, rabies, kencing manis, kencing tidak
lancar, Ketegangan bahu, kegemukkan, rematik, pegal linu, lemah, letih dan
lesu, asam urat, TBC, sakit paru-paru, asma, sesak nafas, tuberkulosis (batuk
kering), batuk berdahak, demam, masalah jantung, hati, buah pinggang, sistem percernaan,
masalah hati dan limpa, kolon, perut, ulser, wasir, fibroid, sembelit, Sindrom
Pra-haid (PMS), sakit belakang, flu , kekejangan, saraf, tekanan darah
tinggi/rendah, diabetes, kanker, sendi, kolesterol, menambah nafsu makan,
lupus, dan sebagainya.
KULIT:
keriput, masalah kulit, luka kering/ mengelupas,
bintik-bintik, cacar air, kutu air, bisul, jerawat hitam, eksim, panu, kadas,
kurap, luka bedah, luka bakar, herpes, dan sebagainya.
CIRI-CIRI PROPOLIS DIAMOND BEKERJA
EFEKTIF
Propolis mampu mengeluarkan berbagai racun yang sudah lama mengendap di dalam tubuh dengan cepat. saat proses pengeluaran racun berlangsung akan terjadi sedikit “gangguan” dan kondisi tersebut dinamakan sebagai ” tanggapan baik”. Atau tindak balas.
Tindak Balas muncul hanya sementara waktu dalam rangka proses penyembuhan penyakit. Oleh karena itu tidak perlu khawatir jika muncul tindak balas setelah mengkonsumsi Propolis. Tindak Balas yang terjadi pada seseorang akan berbeda dengan tindak balas yang terjadi pada orang lain. Sebagian orang merasakan dengan cepat sejak awal mengkonsumsi Propolis dan sebagian orang lagi tidak merasakan apapun, hal ini bergantung pada keadaan dan kondisi Tubuh pengguna propolis. Seseorang dengan kesehatan prima tidak akan ditemukan tindak balas apapun.
Berikut ini beberapa gejala tindak balas yang mungkin terjadi setelah mengkonsumsi propolis dan kaitannya dengan penyakit yang diderita atau permasalahan kesehatan yang dialami:
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Bersin, gatal pada hidung menunjukan:Permasalahan pada hidung, polip atau sinusitis
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Wajah terasa panas, tekanan darah naik sesaat, demam, pusing menunjukan: Permasalahan pada system sirkulasi darah, darah tingi
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Kulit kaki terasa tebal dan dingin, sebagian badan terasa dingin, jantung berdebar menunjukan: Tekanan darah rendah, kurang darah
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Susah buang air besar, mencret, berak berlendir, berak berdarah menunjukan: Radang pada usus besar, gangguan pada usus, hemoroid
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Mual, sering buang air besar, muntah menunjukan:Obesitas, gangguan pada lambung
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Bengkak, gatal menunjukan:Alergi
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Muncul kotoran pada mata, gatal, keluar air mata menunjukan:Gangguan pada mata
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Mimpi buruk, gelisah, susah tidurmenunjukan: Gangguan pada system syaraf dan kepala
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Lelah, susah tidur, sakit pada sendi menunjukan:Gangguan pada persendian
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Haus, keringat berbau, kenaikan kadar gula sesaat.
menunjukan: Gangguan pada pancreas, diabetes
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Demam, susah tidur, terdapat pembengkakan, ada pendarahan, tinja berwarna hitam menunjukan: Tumor, cancer
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Batuk, kedinginan, sakit kerongkongan, demam menunjukan:Permasalahan pada paru-paru, asma
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Ngantuk, diare, gula darah naik, selera makan turun menunjukan:Permasalahan Hati, limpa, pankreas
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Bengkak kaki, skt pinggang, susah buang air kecil menunjukan:Permasalahan ginjal
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Keletihan, ngantuk menunjukan:Permasalahan pada hati
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Mual, letih, keringat dingin menunjukan:Permasalahan pada perut
* Tindak Balas Setelah konsumsi Propolis : Rasa sakit pada punggung, sakit didada menunjukan:Permasalahan pada jantung
* Tindak Balas
Setelah konsumsi Propolis : Kulit mengeras, muncul jerawat menunjukan:
Permasalahan pada kulit
Efek Samping
Tidak ada efek samping, ataupun
keracunan bagi tbh manusia maupun hewan meskipun diberikan dlm jumlah besar
(Ghisalberti, 1979)
Detoksifikasi/Tindak
balas
- Rasa tidak nyaman yg timbul saat awal penggunaan
propolis, bukan merupakan penyakit baru ataupun efek samping
- Merupakan
suatu
reaksi/respon tbh yang timbul sbg usaha tbh untuk mengeluarkan racun (toxin,
bhn kimia, penyakit) dan sel sel tua yg perlu diganti.
- Bersifat sementara dan merupakan bagian dari proses
pembersihan/penyembuhan (Healing sympton/ Healing crisis)
Gejala detoksifikasi
Gejala
|
Kemungkin gangguan
|
Ngantuk, diare, gula darah naik, selera
makan turun
|
Hati, limpa, pankreas
|
Letih, sakit nelan
|
Dada, paru paru
|
Muntah, gatal klt, sembelit, gas >>
|
pencernaan
|
Bengkak kaki, skt pinggang, susah bak
|
ginjal
|
Gatal pd mata
|
Saraf mata
|
Gatal pd hidung,
|
hidung
|
demam
|
Darah tinggi
|
Ngantuk sering bak
|
Darah rendah
|
Pegal linu, tekanan darah naik, susah bak
|
Pembuluh darah
|
Jerawat bertambah >>
|
Sirkulasi darah
|
Berkeringat >>
|
Dalam
|
Muka dan kaki bengkak
|
Kurang protein
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar